
Laporan keuangan sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan dalam berbisnis untuk mengetahui bagaimana keadaan bisnis yang sedang dijalankan. Apa saja jenis laporan keuangan perusahaan?
Data yang up-to-date bernilai emas. Semakin banyak informasi yang Anda simpan dalam jangka waktu yang lebih lama, semakin berharga data ini. Jika Anda telah aktif selama beberapa tahun, Anda telah mengumpulkan informasi yang cukup untuk dapat mengatakan sesuatu yang berguna tentang hasil yang dicapai. Dan dengan mendapatkan wawasan tentang bagaimana Anda sampai pada hasil ini, adalah mungkin untuk menerapkan perbaikan dan mencapai hasil yang lebih baik di periode berikutnya.
Untuk dapat membuat laporan yang kuat, Anda membutuhkan perangkat lunak pelaporan yang canggih. Program pelaporan dapat ditautkan ke, misalnya, administrasi Anda dan memastikan bahwa data ditransfer ke alat secara real time.
Oleh karena itu maka kita perlu memahami jenis-jenis laporan keuangan yang terdapat dalam bisnis sebagai berikut:
1. Laporan laba rugi
Jenis laporan keuangan perusahaan yang pertama adalah Income statement atau profit and lost statement, istilah lain dari laporan laba rugi. Laporan tersebut menjabarkan mengenai beban perusahaan dan unsur-unsur pendapatan yang diperoleh perusahaan untuk mengetahui laba atau rugi bersih yang diperoleh. Laporan laba rugi memiliki fungsi utama yaitu menyajikan berbagai informasi mengenai performa berbisnis, yang diperlukan untuk memprediksi suatu keadaan dan kondisi ekonomi perusahaan yang terjadi di masa yang akan datang. Informasi yang diperoleh juga bisa dipakai untuk memprediksi kapasitas suatu perusahaan dalam menghasilkan harta atau arus kas yang berasal dari sumber daya yang telah ada.
Baca juga: 5 Jenis Bisnis yang Menjanjikan Tahun Ini
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), laporan laba rugi memiliki tingkatan ideal yang harus mencakup dari beberapa aspek seperti, laba rugi usaha, pendapatan, bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi, beban pinjaman, beban pajak, laba atau rugi dari beberapa aktivitas normal yang ada di perusahaan, pos luar biasa, hak minoritas, laba atau rugi untuk periode yang berjalan, dan asosiasi yang sudah diberlakukan memakai metode ekuitas. Pos luar biasa dpat memicu pada sebuah pendapatan, biaya, keuntungan dan kerugian akibat dari transaksi atau peristiwa yang tidak dapat terjadi. Maka dari itu, hak minoritas ialah hak yang dimiliki oleh seseorang yang mempunyai saham kecil.
2. Laporan perubahan modal
Laporan ini menggambarkan sebuah informasi dari sejumlah modal yang dimiliki oleh seorang pembisnis selama beberapa tahun tertentu sesuai dengan namanya laoran perubahan modal. Laporan ini bisa menunjukkan adanya perubahan modal secara besar atau sedikit yang sudah dilaksanakan, dilengkapi dengan sebab-sebab yang menjadi faktor perubahannya. Memerlukan data mengenai jumlah modal yang terjadi di awal tahun, akhir tahu, laba bersih atau jumlah rugi selama tahun tersebut, dan prive atau pengambilan pribadi oleh pemilik perusahaan tersebut. Semua data tersebut digunakan untuk membuat laporan perubahan modal. Laporan yang harus dipersiapkan sebelum membuat laporaan perubahan modal yaitu laporan laba rugi.
3. Laporan neraca
Jenis laporan keuangan perusahaan yang ketiga adalah laporan neraca. Istilah lain dari laporan neraca ialah balance sheet. Keduanya memiliki arti yang sama, yaitu laporan yang memperlihatkan keadaan, kondisi, posisi keuangan bisnis, informasi yang terjadi pada tanggal tertentu. Melalui laporan neraca kita bisa melihat jumlah aktiva berupa aset atau harta, utang atau kewajiban dan modal perusahaan yang biasa disebut dengan ekuitas.
Umunya neraca terdiri dari tiga unsur utama, yaitu harta (aset), utang (liabilitas), dan modal (ekuitas). Ketiganya memiliki hubungan yang sangat erat dengan persamaan akuntansi yang berbentuk seperti:
Harta= Utang + Modal
4. Laporan arus kas
Arus uang: setiap perusahaan memilikinya. Tapi apa yang masuk dan apa yang keluar? Dan untuk apa uang itu dibelanjakan dan bagaimana masuknya? Jika Anda memiliki gambaran umum tentang semua aliran, mudah untuk menyiapkan perkiraan dan tujuan.
Cash flow atau laporan arus kas merupakan laporan keuangan perusahaan yang dipakai untuk menunjukkan aliran yang bisa masuk dan keluar kas perusahaan yang terjadi satu periode akuntansi. Informasi yang diperoleh dari laporan arus kas dapat digunakan menjadi indikator jumlah arus kas dimasa yang akan datang, karena memiliki kegunaan untuk menilai apakah tepat atau tidak dalam perkiraan arus kas yang sudah dibuat sebelumnya. Laporan arus kas harus dijaga supaya menjadi alat pertanggung jawaban arus kas yang masuk dan keluar selama periode pelaporan tertentu.
Baca juga: 5 Aplikasi Catatan Keuangan Terbaik Untuk Pribadi dan Bisnis
5. Perilaku pembayaran
Hal lain dalam jalur aliran uang adalah perilaku pembayaran. Perilaku pembayaran Anda sendiri dan perilaku pembayaran pelanggan Anda. Perilaku pembayaran sangat penting, semakin lama pelanggan menunda pembayaran, semakin sulit untuk mengelola arus kas Anda dengan benar. Bagaimanapun, Anda juga memiliki kewajiban membayar kepada pemasok. Laporan bisa menunjukkan pelanggan mana yang belum membayar dan pelanggan mana yang selalu terlambat membayar. Dengan cara ini, langkah-langkah yang ditargetkan dapat diambil.
6. Stok
Jenis laporan keuangan perusahaan yang terakhir adalah laporan stok. Saham Anda juga menyebabkan arus kas yang bervariasi. Ini karena Anda memiliki lebih banyak atau lebih sedikit stok pada satu waktu dibandingkan di waktu lain. Oleh karena itu, ada baiknya untuk mengetahui berapa banyak uang yang Anda miliki dalam kas. Ini tidak hanya penting untuk diri Anda sendiri. Misalkan Anda mengalami kebakaran dan semua stok Anda hancur. Tentu saja Anda ingin mengajukan asuransi. Pada saat itu, pihak asuransi juga ingin mengetahui nilai saham Anda.
Kesimpulan dari penjelasan diatas bahwa jenis-jenis laporan sangat erat hubungannya dengan persamaan dasar akuntansi seperti harta, utang, dan modal. Memiliki tujuan untuk mengetahui laba atau rugi perusahaan tersebut.